Pasangan migran asal Pakistan yang bermukim di Canberra, Australia, Zarqa dan Tariq Rana merupakan salah satu contoh dari banyak anggota komunitas muslim yang awalnya merasa ragu untuk melakukan vaksinasi virus corona (Covid 19). Pasangan itu mengaku penasaran 'apakah komponen yang ada dalam vaksin ini aman digunakan selama bulan ramadan?', karena momentum puasa ini diperkirakan dimulai pada 12 April dan berlangsung selama satu bulan. "Kami ingin tahu, karena di media sosial mengatakan bahwa akan ada banyak efek samping terkait vaksin ini dan banyak yang memutuskan untuk tidak menggunakan vaksin," kata Rana.
Mereka menghadiri forum yang digelar oleh seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Canberra sekaligus Presiden Asosiasi Medis Islam Australia, Dr Saleh Khwaja. Dikutip dari laman ABC News, Minggu (4/4/2021), saat bertemu dengan Dr Khwaja dan para pemimpin Islam setempat lainnya yang memberikan informasi mengenai vaksin serta diterjemahkan dalm beberapa bahasa, keraguan pasangan ini terhadap vaksin pun akhirnya sedikit berkurang. "Imam (dalam forum itu) secara jelas menyebutkan dan menjelaskan bahwa vaksin Covid 19 tidak memberikan dampak buruk bagi muslim yang menjalankan ibadah puasa selama ramadan, yakni dari matahari terbit hingga terbenam," jelas Rana.
Rana menyatakan, berpuasa merupakan tanggung jawab seorang muslim dewasa. Puasa juga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat, begitu pula vaksinasi Covid 19 karena sifatnya adalah baik untuk membentuk antibodi pada tubuh. "Imam sebenarnya mengatakan (berpuasa) itu adalah tanggung jawab manusia, menurut agama Islam untuk menjaga kesehatan. Dan vaksin adalah langkah yang baik untuk itu, jadi tidak ada batasan secara agama," tegas Rana.
Pasangan itu akhirnya berubah pikiran dan mau untuk mengikuti program vaksinasi keesokan harinya. Keduanya mengaku akan mengajak teman dan keluarga mereka untuk melakukan hal yang sama.